Berikut adalah beberapa kuliner dan makanan khas yang bisa Anda temukan di Nunukan:
Makanan Berat & Lauk Pauk:
Sate Tudai: Tudai adalah sebutan untuk kerang darah oleh masyarakat Nunukan. Sate ini dibuat dari olahan kerang tudai yang populer, terutama saat akhir pekan di pasar tradisional.
Abon Kepiting Soka: Olahan abon yang menggunakan kepiting soka sebagai bahan utama. Rasanya lezat dan gurih, cocok dinikmati dengan nasi hangat atau sebagai oleh-oleh karena praktis.
Luba Laya: Makanan khas Suku Dayak Lundayeh yang mirip lontong, terbuat dari Beras Adan Krayan (beras lokal khas Nunukan) yang dibungkus dengan daun dan dimasak dengan cara khusus.
Beras Adan Krayan: Beras lokal dari wilayah Krayan, Nunukan, yang terkenal dengan teksturnya yang halus dan rasa yang khas.
Kelatang: Kuliner khas Suku Dayak Lun Dayeh yang berbahan utama serangga (ulat) yang diolah dengan cara direbus atau dimasak dalam bambu. Dipercaya memiliki khasiat tertentu.
Nasi Subut: Campuran nasi, jagung, dan ubi jalar ungu yang membuat tampilannya berwarna ungu.
Sambal & Kudapan:
Dodol Rumput Laut: Makanan manis yang dibuat dari rumput laut, tepung beras ketan, dan bahan lainnya. Teksturnya kenyal seperti dodol pada umumnya, kadang memiliki varian rasa seperti durian atau cokelat.
Kerupuk Rumput Laut: Kerupuk renyah yang berbahan dasar rumput laut.
Sambal Acar Mangga: Sambal yang dibuat dari buah mangga, menawarkan cita rasa segar sekaligus asam.
Madu Mongso: Olahan manis yang dibuat dari tapai ketan, buah nangka, dan buah elay (buah khas Kalimantan yang mirip durian).
Makanan-makanan ini banyak ditemukan di pusat kuliner atau pasar tradisional seperti Pasar Pagi Mamolo yang terkenal dengan hasil lautnya. Selain itu, masakan tradisional dari suku-suku seperti Dayak Lundayeh juga sangat kaya akan keragaman.