Truffle Kalimantan

Toko Nunukan
0
Truffle
Apa Itu Truffle, Bahan Makanan Mewah Incaran Restoran Kelas Atas
Jual Beli Truffle Kalimantan


Truffle seringkali disebut dalam menu restoran mewah. Umumnya truffle menjadi bahan makanan untuk menunjang rasa dan gengsi makanan.  Truffle adalah jenis jamur yang dikenal sebagai jamur mewah sebab harganya yang terkenal mahal di dunia kuliner.

Dibalik harganya yang mahal, tentu ada alasannya dan salah satunya karena truffle dipercaya sebagai salah satu makanan yang kaya manfaatnya bagi tubuh. Seperti dikutip dari Bobo, truffle kaya akan asam amino yang dibutuhkan tubuh, mengandung antioksidan, punya kadungan anti bakteri, dan antikanker. Tidak hanya karena manfaatnya, ada alasan-alasan lain mengapa truffle dijual sangat mahal seperti dilansir dari USA Today berikut ini:

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Black truffle (Tuber melanosporum)
Truffle adalah bagian yang membesar dari jamur Ascomycetes, yang merupakan salah satu spesies jamur dari genus Tuber. Truffle adalah jamur ectomycorrhizal, dan dengan demikian biasanya ditemukan menempel ke akar pohon. Penyebaran sporanya didapat melalui fungivora, hewan yang memakan jamur-jamuran.[1]

Truffle terkenal dan berharga tinggi dalam budaya kuliner Eropa dengan perannya sebagai penyedap makanan. Ahli tata boga Jean Anthelme Brillat-Savarin menyebut truffle sebagai "intannya dapur". Truffle sangat dihargai dalam masakan Prancis,[2] Kroasia, Georgia, Bulgaria, Yunani, Italia, Timur Tengah, dan Spanyol, sebagaimana juga sangat dihargai dalam kuliner tingkat tinggi dunia.

Sejarah
Penyebutan truffle pertama kali muncul dalam naskah neo-Sumeria terkait kebiasan makan lawan mereka, suku Amorite (Dinasty Ketiga Ur, Abad 20 SM), dan kemudian muncul juga dalam tulisan mengenai Theophrastus dari abad 4 SM. Di masa lalu, sumber truffle adalah misteri bagi banyak orang. Plutarch dan yang lainnya mengira truffle adalah hasil dari paduan cahaya, kehangatan, dan air di dalam tanah, sementara Juvenal mengira petir dan hujan adalah sumbernya. Cicero menganggap mereka adalah anak dari tanah, sementara Dioscorides mengira truffle adalah sejenis umbi-umbian.

Roma dan Thracia pada masa klasik memproduksi tiga jenis truffle, umbi melanosporum, umbi magnificanus, dan umbi magnatum. Orang Roma sendiri tidak mengonsumsi truffle ini, dan lebih memilih jamur jenis Terfez, atau lebih dikenal sebagai "truffle padang pasir". Kebiasaan penggunaan terfez di Roma masuk dari Lesbos, Carthage, dan Libya, yang pada saat itu iklimnya tidak terlalu kering seperti sekarang. Trefez lebih pucat, mengarah ke warna mawar. Tidak seperti truffle, terfez tidak terlalu kaya rasa. Bangsa Roma menggunakannya sebagai perantara rasa, karena terfez cenderung menyerap rasa bahan lainnya. Ini cocok dengan kebiasaan orang Roma zaman dulu yang senang memakai banyak rempah dan perasa.

Abad pertengahan
Truffle jarang dipakai pada abad pertengahan Eropa. Meskipun demikian, perburuan truffle dicatat oleh Bartolomeo Platina pada tahun 1481. Dari wilayah Timur Tengah, Nabi Muhammad sendiri mengakui keberadaan truffle, dalam hadis riwayat Said bin Zaid, bahwa truffle layaknya manna, air perasannya bisa dipakai untuk mengobati mata.[3]

Abad Renaisans
Truffle kembali menjadi populer dan sangat dihargai keluarga Raja Francis I. Hanya saja, hingga abad 18 barulah rempah-rempah dari dunia timur mulai ditinggalkan dan penggunaan penyedap rasa asli dari Eropa digunakan kembali. Truffle menjadi sangat populer di pasar Paris pada tahun 1780. Truffle ini didatangkan dari daerah sumbernya, yang selama ini menjadi rahasia warga biasa. Brillat-Savarin (1825) mencatat bahwa bahan ini sangat mahal sehingga hanya muncul di meja makan bangsawan dan wanita terpandang.

Budi daya
Truffle sebenarnya tumbuh liar, dan penanaman dengan sengaja sulit dilakukan. Namun memang ada upaya untuk membudidayakannya. Sejak 1808, telah ada beberapa upaya yang berhasil dalam menanam truffle, yang dalam Bahasa Prancis dikenal sebagai trufficulture. Manusia telah menyadari bahwa truffle cenderung tumbuh di akar pohon tertentu. Pada 1808, Joseph Talon dari daerah Apt, Caucluse di selatan Prancis, mempunyai ide untuk menanam beberapa tunas kecil yang dia kumpulkan di akar pohon oak, yang sering menjadi inang truffle.

Asal kata
Truffle berasal kata tūber dari Bahasa Latin untuk menyebut umbi, yang berarti "membengkak" atau "benjolan", yang kemudian menjadi tufer dan menjadi berbagai variasi pengejaan di berbagai negara Eropa. Orang Kroasia menyebutnya tartuf / тартуф, Denmark trøffel, Belanda truffel, Inggris truffle, Prancis truffe, Jerman Trüffel, Italia tartufo, Polandia trufla, Romania trufă, Spanyol trufa, dan Swedia tryffel. Jerman memiliki kata Kartoffel ("kentang"), yang berasal dari kata Italia untuk truffel, karena kemiripannya. Untuk Portugis, trufa dan túbera adalah sinonom.

Perburuan
Truffle biasanya dicari dengan bantuan babi betina atau anjing. Babi betina banyak dipakai karena memang punya naluri untuk mencari dan memakan truffle, karena adanya kandungan mirip androstenol, feromon seks dari ludah babi jantan, yang membuatnya tertarik untuk memakan. Di Italia, penggunaan babi untuk berburu truffle sudah dilarang karena kerusakan yang ditimbulkannya terhadap mycelia truffle saat menggali, yang menyebabkan turunnya produksi truffle.

Berikut perbandingan anjing dan babi saat berburu truffle:

Anjing Babi
Penciuman tajam Penciuman tajam
Harus dilatih Sudah naluri
Mudah dikontrol Cenderung langsung memakan truffle saat menemukan
Dunia kuliner
Karena harganya yang mahal dan baunya yang kuat, truffle hanya digunakan dalam jumlah kecil. Truffle bisa ditemukan dijual secara komersial dalam bentuk segar atau diawetkan, biasanya dalam larutan garam encer.

Truffle putih biasanya disajikan mentah, dan biasanya ditaburkan diatas pasta, salad, atau telur goreng. Truffle hitam atau putih yang diiris tipis juga bisa diselipkan di antara potongan daging, di bawah kulit dari ayam atau burung yang dipanggang, saat pengolahan foie gras, untuk pate, atau lainnya. Beberapa keju juga mengandung truffle.

Truffle hitam biasanya berbau lebih lemah dan pekat rasanya dari truffle putih. Rasanya digambarkan manis layaknya sirup. Truffle hitam juga digunakan dalam pembuatan garam truffle dan madu truffle.

Dulu biasanya truffle dikupas, namun kini kulitnya pun digunakan karena dianggap berharga. Beberapa restoran di Swiss masih memisahkan kulit truffle untuk dicampurkan ke saus.

1. Truffle sulit ditemukan Jika jamur konsumsi umumnya dapat ditemui di atas permukaan media tanamnya atau tanah, maka tidak dengan truffle. Truffle merupakan jenis jamur yang tumbuh di bawah tanah dan biasanya lokasi tumbuhnya di dekat akar pohon. Lokasi tumbuh di bawah atau dalam tanah, membuat truffle sulit ditemukan dengan cepat karena tidak dapat langsung dilihat.

Butuh bantuan untuk mencari truffle, para petani truffle biasa menggunakan bantuan hewan seperti anjing pelacak atau babi dalam mencari jamur ini. Petani memanfaatkan kemampuan penciuman hewan untuk mendeteksi lokasi tumbuh jamur truffle. Kondisi tersebut berlaku bagi jamur truffle yang tumbuh liar. Kini truffle sudah dibudidayakan oleh para petani seperti di Amerika Serikat. Adanya budidaya khusus jamur truffle tersebut maka dapat sedikit mempermudah panen hasilnya.

2. Sulit tumbuh dan butuh budidaya khusus Ada banyak spesies truffle di dunia, tetapi truffle prestise berasal dari daerah tertentu. Truffle hitam dari Prancis dan truffle putih dari Italia adalah dua jenis truffle yang paling bernilai tinggi. Kedua jenis truffle ini mempunyai rasa yang lezat yang dapat memberi keistimewaan rasa dari suatu masakan.


Foto jamur truffle hitam dan truffle putih
Balamuda tahu gak sih di antara macam jamur yang dapat kita konsumsi, seperti jamur kancing, jamur tiram, jamur shitake, jamur porcini, dan lainnya merupakan salah satu jamur yang harganya dapat mencapai jutaan rupiah pergramnya, seperti jamur truffle. Jamur ini diklaim sebagai jamur termahal di dunia loh, Balamuda. Tidak hanya memiliki harga yang selangit, namun jamur truffle ini memiliki beberapa manfaat sehingga menjadi mahal untuk dinikmati. Wah, kenapa bisa semahal itu ya Balamuda? Yuk, kita simak alasan dan manfaatnya sebagai berikut!

Kenapa ya Truffle menjadi jamur termahal di dunia?

Berbeda dari jamur pada umumnya, jamur truffle ini merupakan jenis jamur yang sangat sulit dibudidayakan, sehingga tergolong langka dan sulit dicari lho, Balamuda. Selain itu, truffle juga memberikan cita rasa pada setiap hidangan mewah.
Jual Beli Truffle Kalimantan
Dilansir dari idntimes.com, jamur truffle pertama kali dikenalkan di Eropa dan kini sudah dapat dijumpai di lebih dari 36 negara. Jamur truffle ini tumbuh liar secara alami, tanpa bisa diolah atau dikontrol produksinya. Buat Balamuda yang ingin mencari tempat jamur truffle ini banyak ditemukan di Italia, Perancis, dan Australia.

Balamuda juga perlu tau nih tidak semua pohon akan menghasilkan jamur truffle, karena banyak faktor yang memengaruhinya, mulai dari kandungan tanah, hingga kondisi cuaca. Ada dua jenis truffle yang memiliki harga termahal, yaitu truffle hitam dan truffle putih.

Truffle hitam atau tuber melonosporum berasal dari wilayah Perigord di barat daya Prancis dan biasanya tumbuh subur pada September hingga Desember. Sedangkan, truffle putih atau tuber magnatum biasa ditemukan di wilayah Piedmont di Italia Utara pada musim dingin dan musim gugur.
Jual Beli Truffle Kalimantan
Jamur langka ini mengakibatkan harganya tergolong fantastis, jenis truffle hitam biasa dibanderol sekitar Rp5,6 juta per 450 gram. Sedangkan, truffle putih bisa lebih mahal, yaitu bisa dibanderol sekitar Rp31 juta per 450 gram lho, Balamuda. For your information, pada 2018 sebuah jamur truffle putih langka mencetak rekor, terjual sekitar Rp1,5 miliar dengan berat 850 gram di Alba, Italia.

Selain kelangkaan dan sulitnya pembudidayaan truffle ini, alasan lain yang menjadikannya mahal yaitu karena truffle juga kaya akan manfaat bagi tubuh lho, Balamuda!

Lantas apa aja sih, manfaat jamur Truffle untuk tubuh?
Jual Beli Truffle Kalimantan
Melansir dari bobo.grid.id, jamur truffle mengandung nutrisi yang lengkap, kaya akan karbohidrat, protein dan serat. Pada jamur truffle, di dalamnya mengandung asam lemak jenuh dan tak jenuh, vitamin C, fosfor, sodium, kalsium, magnesium, mangan, dan zat besi. Penelitian juga mengungkapkan, jamur truffle dapat menjadi sumber protein lengkap, karena mengandung sembilan jenis asam amino yang diperlukan tubuh.
Jual Beli Truffle Kalimantan
Jamur truffle diklaim mampu mencegah dan mengobati kanker, karena mengandung antioksidan dan antiinflamasi. Truffle dikatakan mampu menghentikan pertumbuhan sel kanker di dalam tubuh, sehingga perlahan tubuh menjadi resisten terhadap sel kanker. Antioksidan pada truffle juga membantu tubuh melawan radikal bebas dan mencegah kerusakan sel akibat oksidasi, dan dapat menurunkan risiko terkena penyakit kronis lainnya seperti diabetes dan penyakit jantung.

Berdasarkan penelitian di laboratorium, jamur truffle dapat digunakan untuk meredakan peradangan dan menjaga imunitas, serta kesehatan tubuh secara keseluruhan. Ada senyawa dalam jamur truffle yang dapat mencegah aktivitas salah satu enzim yang terlibat dalam peradangan

Menurut hasil penelitian laboratorium, truffle memiliki kandungan antibakteri dan antikanker yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri, dan ekstrak truffle berpotensi menghambat pertumbuhan sel kanker pada hati, paru-paru, usus besar dan payudara. Ekstrak jamur truffle hitan dan putih  juga bisa melawan sel kanker pada leher rahim atau serviks lho, Balamuda.

Jual Beli Truffle Kalimantan
Balamuda, perlu diingat bahwa manfaat jamur truffle di atas pastinya didapat melalui penelitian di laboratorium dengan dosis tertentu ya, sehingga belum bisa sepenuhnya dijadikan patokan pengobatan alternatif penyakit.

Nah, itu dia alasan mengapa truffle menjadi jamur termahal di dunia. Selain kelangkaan dan sulitnya pembudidayaan truffle, jamur truffle juga kaya akan manfaat bagi tubuh kita nih, Balamuda. So, setelah tahu manfaat dan harganya yang mahal, buat Balamuda yang punya banyak uang, kira-kira bakal mencoba membelinya gak yaa?

Sebagai gambaran, jamur truffle hitam memiliki harga termurah mulai dari Rp5,6 juta lebih per 450 gram. Sedangkan harga jamur truffle putih bisa mencapai Rp31 juta lebih dengan berat yang sama.

Jual Beli Truffle Kalimantan
Tags

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)